Ditulis oleh : Tim Artikel Kesehatan RSU Bhakti Rahayu Denpasar Mengenal katarakKatarak adalah lensa mata yang menjadi keruh, sehingga cahaya tidak dapat menembusnya, bervariasi dari tingkatanya, dari sedikit sampai kebutaan total. Dalam perkembangannya katarak yang terkait dengan usia penderita dapat mengakibatkan pengerasan lensa, menyebabkan penderita menjadi miopi, berwarna kuning menjadi coklat atau putih secara bertahap dan keburaman lensa dapat mengurangi persepsi atas warna biru. Katarak biasanya berlangsung perlahan - lahan menyebabkan kehilangan penglihatan dan berpotensi membutakan jika katarak terlalu tebal. Kondisi ini biasanya mempengaruhi dua mata, tapi hampir selalu satu mata dipengaruhi lebih awal dari yang lain. Beberapa gejala umum katarak
Sampai saat ini operasi katarak masih menjadi prosedur yang menakutkan bagi kebanyakan orang. Namun, dengan perkembangan teknologi yang semakin maju, maka operasi katarak tidak lagi menakutkan karena ada alat dengan teknologi modern yang membuat katarak dapat dilakukan dengan teknik Phacoemulsification / Phaco (baca: Fako). Prosedur ini dilakukan tanpa membuat sayatan lebar, sehingga operasi dapat dilakukan dengan cepat, mudah, aman tanpa jahitan dan relatif tanpa rasa sakit. Apa yang dimaksud dengan teknik phaco / phacoemulsifikasi?Phaco emulsifikasi adalah operasi pengangkatan katarak modern dengan menggunakan alat phacoemulsifikasi (awam disebut dengan laser) untuk melunakkan (emulsifikasi) dan mengeluarkan lensa mata yang rusak dengan bersamaan. Setelah itu, lensa intraokuler (IOL) yang dapat dilipat dimasukkan ke dalam mata. Setelah itu, pasien dapat beraktifitas kembali tanpa penutup mata. Apakah kelebihan dari teknik phaco?
Ditulis Oleh: dr. Rheza Maulana Apakah penyakit katarak itu?Penyakit katarak adalah penyakit gangguan penglihatan yang diakibatkan karena adanya kerusakan dan penebalan pada lensa mata yang berlangsung secara progresif. Penyakit katarak umumnya disebabkan oleh faktor usia (katarak senilis), walaupun ada pula kejadian katarak karena sebab lain seperti katarak kongenital (penyakit bawaan semenjak lahir), katarak traumatik (karena adanya riwayat cedera pada mata) dan sebagainya. Apakah yang dapat menyebabkan katarak?Penyakit katarak disebabkan oleh kondisi kompleks yang belum sepenuhnya dimengerti. Dikatakan bahwa faktor genetik (keturunan), penyakit sistemik (contoh, diabetes), nutrisi, riwayat adanya cedera pada mata, dan pajanan lingkungan (paparan sinar UV matahari) dapat menyebabkan kerusakan dan degenerasi lensa mata. Keseluruhan faktor tersebut dapat saling berkaitan yang dapat memperburuk penyakit katarak. Apa sajakah tanda dan gejala penyakit katarak?Tanda dan gejala penyakit katarak yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut: 1. Riwayat adanya perubahan visus atau penurunan tajam penglihatan (pandangan mulai kabur) secara gradual / progresif. 2. Gangguan penglihatan saat malam. 3. Adanya berkas cahaya terutama saat melihat objek yang terang. 4. Sensasi pandangan berkabut atau berawan terutama saat siang hari. 5. Bagian tengah mata yang biasa berwarna hitam, terlihat lebih putih jika dilihat dengan seksama. Umumnya seseorang tidak menyadari bahwa lensa matanya sudah mulai menunjukan tanda - tanda katarak sampai keluhannya terlanjur berat. Oleh karena itu, jika ada satu dari tanda diatas pada diri Anda atau orang terdekat Anda, segeralah periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut. Apa sajakah derajat keparahan katarak?Penyakit katarak (tipe senilis - penuaan) dibagi menjadi beberapa tingkat keparahan, yakni: 1. Katarak Insipien Pada tahap ini pasien mengeluhkan adanya gangguan penglihatan namun tetap masih dapat melihat objek lain. Umumnya lensa mata masih berwarna bening keputihan dan kekuatan penglihatan pasien setara dengan 20 / 20 2. Katarak Immature (Belum matang) Pada tahapan ini, penyakit katarak sudah lebih parah dibandingkan katarak insipien dimana proses kerusakan dan penebalan lensa mata sudah berlanjut. Umumnya pasien mengeluhkan adanya gangguan penglihatan saat melihat jauh dan kekuatan visusnya diatas 20 / 200. 3. Katarak Matur (Matang) Pada tahapan ni, kerusakan lensa sudah menyerang hampir keseluruhan bagian lensa. Kondisi ini mengakibatkan pasien mengalami kesulitan penglihatan yang signifikan dan warna lensa mata dapat terlihat berubah menjadi keputihan jika dilihat dengan seksama. Kekuatan pasien dibawah 20 / 200 jika diperiksa menggunakan Snellen Chart 4. Katarak Hipermatur Jika katarak matur dibiarkan, kondisi pasien dapat memburuk menjadi katarak hipermatur dimana pada tahapan ini pasien dapat mengalami gangguan penglihatan total. Pada tahap ini, kondisi lensa mata pasien terlihat putih tebal, atau putih disertai dengan berkas hitam (katarak Morgagni) Apakah bahaya jika katarak tidak ditangani dengan cepat?Penyakit katarak yang dibiarkan menjadi lebih parah dapat mengakibatkan banyak komplikasi. Katarak yang dibiarkan dapat mengakibatkan adanya pembengkakan pada lensa yang berakibat pada gangguan penglihatan dan penurunan aktifitas sehari - hari. Amat berbahaya jika pasien dengan penyakit katarak menyetir sendiri, terutama di malam hari. Pembengkakakn lensa yang terjadi dapat mengakibatkan adanya gangguan regulasi tekanan dalam bola mata yang dikenal dengan istilah glaukoma (glaukoma sekunder). Jika dibiarkan lebih lanjut, tekanan dalam bola mata yang tinggi dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada syaraf mata yang berujung pada kebutaan. Jika kerusakan syaraf permanen ini sudah terjadi, proses koreksi, operasi atau pengobatan tidak dapat membuahkan hasil yang optimal. Bagaimanakah penanganan dan pengobatan katarak?Tindakan yang dapat dilakukan untuk menangani penyakit katarak adalah dengan mengganti lensa lama yang rusak dengan lensa baru - Intra Ocular Lens (IOL). Proses penggantian lensa tersebut dapat dikerjakan dengan beberapa teknik, yakni: 1. Intracapsular caratact extraction (ICCE) Teknik ini dilakukan untuk mengangkat lensa lama yang rusak dan juga bagian yang terkait (seperti kapsula posterior) dan menggantinya dengan lensa yang baru melalui teknik pembedahan dalam mata (intra capsular). Karena prosedur ini menggunakan teknik pembedahan konvensional, pasien memiliki kemungkinan yang lebih tinggi utuk mengalami komplikasi seperti infeksi pascaoperasi, komplikasi pada jahitan, malposisi lensa, dan sebagainya. Prosedur ini sudah banyak ditinggalkan. 2. Extracapsular cataract extraction (ECCE) Teknik ini hampir serupa dengan teknik sebelumnya dimana proses ekstraksi lensa dilakukan melalui lokasi kapsula anterior mata tanpa mengganggu lapisan belakang kapsula. Teknik ini tetap memiliki komplikasi pasca operasi walaupun lebih sedikit dibandingkan dengan teknik sebelumnya. 3. Phacoemulsification (Phaco) Teknik penanganan katarak terbaru ini menggunakan gelombang ultrasonic untuk proses ekstraksi lensa dengan menggunakan alat khusus yang berukulan yang relatif kecil. Adapun keunggulan dari teknik ini adalah: proses pengerjaan yang cepat (± 15 menit), luka yang relatif kecil (± 2 mm) , tidak memerlukan jahitan, pasien dapat langsung pulang setelah operasi, mengurangi nyeri dan mempercepat masa penyembuhan pasca operasi. Lalu, bagaimana selanjutnya?Setelah kita mengetahui mengenai apa itu katarak, penyebab, gejala / tanda, dan pengobatannya, maka langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah untuk melakukan deteksi dini terhadap diri sendiri atau keluarga atau teman. Jika ada gejala atau tanda katarak yang dialami, segeralah periksa ke dokter spesialis mata yang terdapat di rumah sakit yang sudah terakreditasi dan memiliki fasilitas penanganan katarak. RSU Bhakti Rahayu Denpasar merupakan rumah sakit yang terakreditasi Komisi Akreditasi Rumah Sakit Nasional yang memiliki tim khusus dalam penanganan masalah kesehatan mata Anda, keluarga, maupun teman terdekat. Berbekal pengalaman bertahun - tahun dan teknologi diagnosa dan peralatan operasi mutakhir, tim dokter spesialis mata RSU Bhakti Rahayu dapat mendeteksi tanda - tanda katarak dengan cepat dan dapat melakukan penanganan secara tepat dengan teknik terbaru (Phaco). Sayangi mata Anda, sayangi diri Anda. Referensi
Disusun Oleh: Ni Putu Eka Ariani Unit Rawat Jalan RSU Bhakti Rahayu Denpasar PengertianStroke adalah penyakit yang diakibatkan oleh terganggunya aliran darah pada otak. Stroke dapat dibagi menjadi stroke perdarahan (hemoraghic) dan stroke non perdarahan atau yang biasa dikenal dengan tipe sumbatan (ischemic). Stroke non perdarahan atau stroke iskemik adalah gangguan peredaran darah pada otak yang dapat berupa penyumbatan pembuluh darah arteri sehingga menimbulkan infark (kematian jaringan). Umumnya terjadi pada saat penderita istirahat. Tidak terjadi perdarahan dan kesadaran umumnya baik (Yayasan Stroke Indonesia, 2006). Tanda dan Gejalaa. Kelumpuhan di satu sampai keempat ekstremitas. b. Gangguan dalam koordinasi gerakan tubuh c. Ketidakmampuan untuk menelan (Disfagia) d. Gangguan motoris pada lidah, mulut, rahang dan pita suara sehingga pasien sulit bicara (Disartria). e. Kehilangan kesadaran sepintas (Sinkop), penurunan kesadaran secara lengkap (Strupor), koma, pusing, gangguan daya ingat, kehilangan daya ingat terhadap lingkungan (Disorientasi). f. Gangguan pendengaran. g. Rasa kaku di wajah, mulut atau lidah. Pelatihan ROM (Range of Motion)Pengertian Pelatihan ROM (Range of Motion) adalah latihan gerak sendi yang memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien menggerakan masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara aktif ataupun pasif. (Potter and Perry, 2005). Manfaat a. Meningkatkan atau mempertahankan fleksibilitas dan kekuatan otot b. Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan c. Mencegah kontraktur, kelainan bentuk dan kekakuan pada sendi Jenis a. Latihan Aktif ROM Merupakan latihan gerak yang dilakukan dengan menggerakkan masing-masing persendian sesuai dengan rentang gerak normal. Sendi yang digerakkan meliputi seluruh sendi dari kepala sampai ujung kaki secara aktif. b. Latihan Aktif Asistif Latihan dilakukan sesuai dengan kemampuan pasien dan sisanya dibantu oleh perawat c. Latihan Pasif ROM Merupakan latihan pergerakan perawat atau petugas lain yang menggerakkan persendian pasien sesuai dengan rentang geraknya. Syarat - syarat melakukan latihan ROM Indikasi
Gerakan - Gerakan Kepala Kepala : Tundukkan kepala ke bawah menuju dada lalu kembalikkan ke posisi semula , naikkan kepala ke atas dan kembali ke bawah b. Tangan Bahu: Naikkan lengan ke atas dan kembalikan ke bawah Abduksi adduksi : Gerakan lengan menjauhi dan mendekati tubuh Siku: bengkokkan siku hingga jari-jari tangan menyentuh dagu kemudian kembalikan posisi semula. Pergelangan tangan: dibengkokkan ke bawah dan keatas Memutar pergelangan tangan. Gerakan jari jari tangan : Tangan mengenggam mengepal dan kembalikan ke posisi semula. Gerakan jari jari tangan : Memutar jari jari tangan Oposisi : Sentuhkan masing– masing jari tangan dengan ibu jari tangan c. Kaki Gerakkan atau tekuk lutut kearah paha Kembalikan lutut atau kaki ke posisi semula. Memutar telapak kaki ke samping dalam dan luar. Menekuk jari jari kaki ke bawah dan kembalikan ke posisi semula. Regangkan jari-jari kaki yang satu dengan yang lainnya, rapatkan kembali bersama-sama. ReferensiPotter & Perry. 2005, Buku Ajar Fundamental Keperawatan :Konsep, Proses, dan Praktik Volume 2, Edisi 4, Jakarta: EGC
Soeparman. 1990. Ilmu Penyakit Dalam Jilid II. Jakarta : Balai penerbit FKUI S. Heru Adi. 1995. Kesehatan Masyarakat. Jakarta. : EGC Mansjoer, Arief. Et all. 1999. Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media Aesculapius Leila, Handerson.2006.Stroke Panduan Perawatan.Kesehatan Praktis.jakarta.Arcan Disusun oleh: Putu Utami Karuniawati, Amd. Keb Case Manager RSU Bhakti Rahayu Denpasar Apakah HIV/AIDS itu?Human Immunodeficiency Virus (HIV) adalah virus penyebab AIDS yang menyerang dan menghancurkan sistem kekebalan tubuh, sehingga tubuh tidak mampu melindungi diri dari berbagai penyakit. Sedangkan, Acquired Immune Deficiency Syndrome (AIDS) adalah sekumpulan gejala penyakit akibat menurunnya kekebalan tubuh yang disebabkan oleh virus HIV. Infeksi HIV tidak segera menghabiskan/menghancurkan sistem kekebalan tubuh tetapi akan terus bereplikasi dan menginfeksi. Ini bisa bertahun-tahun lamanya sampai akhir sistem kekebalan tubuh hancur dan tubuh tidak dapat melawan infeksi-infeksi lain yang menyerang tubuh. Pada saat kekebalan tubuh melemah dan tidak sanggup lagi melawan infeksi yang menyerang tubuh dan infeksi- infeksi tersebut berkumpul maka disebut AIDS. Sesudah virus HIV memasuki tubuh seseorang, maka tubuh akan terinfeksi dan virus mulai mereplikasi diri dalam sel orang tersebut (terutama sel T CD4 dan makrofag). HIV akan mempengaruhi sistem kekebalan tubuh dengan menghasilkan antibodi untuk HIV. HIV melemahkan sistem kekebalan tubuh manusia karena HIV menyerang sel darah putih. Sel darah putih adalah seperti tentara yaitu melawan infeksi. Namun, setelah HIV memasuki sel darah putih untuk perkembangbiakannya, HIV merusak sel tersebut, akhirnya membunuhnya. Akibatnya, sistem kekebalan tubuh semakin menurun, yang menyebabkan tubuh menjadi rentan terhadap segala serangan penyakit AIDS. Tubuh kita mempunyai sel darah putih yang melindunginya dari serangan berbagai penyakit seperti diare atau batuk. Tetapi virus HIV menyerang dan membunuh sel darah putih sehingga tubuh kita tidak bisa melawan penyakit yang masuk. Penyebab penyakit AIDS adalah HIV yaitu virus yang tergolong ke dalam keluarga retrovirus sub kelompok lentivirus, seperti virus Visna pada biri-biri, sapi, dan feline serta Simian Immunodeficiency Virus (SIV). Lentivirus mampu menyebabkan efek sitopatik yang singkat dan infeksi laten dalam jangka panjang, juga menyebabkan penyakit progresif dan fatal termasuk wasting syndrom dan degenerasi susunan saraf pusat. Bagaimanakah perkembangan infeksi HIV menjadi AIDS?Masa inkubasi pada orang dewasa berkisar 3 - 6 bulan sampai terbentuknya antibodi anti HIV. Manifestasi klinis infeksi HIV dapat singkat maupun bertahun-tahun kemudian. Khusus pada bayi di bawah umur 1 tahun, diketahui bahwa viremia sudah dapat dideteksi pada bulan-bulan awal kehidupan dan tetap terdeteksi hingga usia 1 tahun. Manifestasi klinis infeksi oportunistik sudah dapat dilihat ketika usia 2 bulan. Tahapan Infeksi HIV sampai ke AIDS: 1. Masa Infeksi: Biasanya 3-6 bulan, tapi bisa lebih, orang bisa menularkan tetapi hasil tes negatif dalam masa jendela ini. 2. Masa Laten: Bisa berkisar antara 4 bulan sampai lebih dari 10 tahun 3. Masa AIDS: Gangguan saraf karena HIV seperti pikun, mati rasa, terdapat Infeksi Oportunistik (IO). Orang yang terinfeksi HIV tetap dapat terlihat sehat tanpa gejala dan tanda untuk jangka waktu cukup panjang bahkan sampai 10 tahun atau lebih. AIDS adalah suatu penyakit yang belum ada obatnya dan belum ada vaksin yang bisa mencegah serangan virus HIV, sehingga penyakit ini merupakan salah satu penyakit yang sangat berbahaya bagi kehidupan manusia baik sekarang maupun waktu yang datang. Selain itu AIDS juga dapat menimbulkan penderitaan, baik dari segi fisik maupun dari segi mental. Kita sering mendapat informasi melalui media cetak, elektronik, ataupun seminar, tentang betapa menderitanya seseorang yang mengidap penyakit AIDS. Dari segi fisik, penderitaan itu mungkin, tidak terlihat secara langsung karena gejalanya baru dapat kita lihat setelah beberapa bulan. Tapi dari segi mental, orang yang mengetahui dirinya mengidap penyakit AIDS akan merasakan penderitaan batin karena masih adanya diskriminasi oleh masyarakat. Semua itu menunjukkan bahwa masalah AIDS adalah suatu masalah besar dari kehidupan masyarakat dan generasi penerus bangsa. Pada tahun 1990, World Health Organization (WHO) mengelompokkan berbagai infeksi dan kondisi AIDS dengan memperkenalkan sistem tahapan untuk pasien yang terinfeksi dengan HIV. Sistem ini diperbarui pada bulan September 2005. Kebanyakan kondisi ini adalah infeksi oportunistik yang mudah ditangani pada orang sehat. Stadium I : Infeksi HIV asimtomatik dan tidak dikategorikan sebagai AIDS Stadium II : Termasuk manisfestasi membrane mukosa kecil dan radang saluran pernapasan atas yang berulang Stadium III : Termasuk diare kronik yang tidak dapat dijelaskan selama lebih dari sebulan, infeksi bakteri parah, dan tuberculosis Stadium IV : Termasuk toksoplasmosis otak, kandidisiasis esophagus, trakea, bronkus atau paru-paru, dan sarcoma Kaposi. Semua penyakit ini adalah indicator AIDS. Bagaimanakah tanda / gejala orang yang terkena HIV/AIDS?Karena gejala awalnya tidak ada, orang-orang yang berisiko tersebut kadang tidak tahu tubuhnya sudah dimasuki virus HIV. Berikut adalah beberapa tanda-tanda bahwa mungkin seseorang positif terkena HIV, antara lain:
dari HIV.
ini disebut neuropati perifer, yang juga terjadi pada orang dengan diabetes yang tidak terkontrol.
Bagaimanakah penularan HIV?1. Kontak seksual atau hubungan seksual dengan penetrasi atau sanggama. Penularan melalui hubungan seksual adalah cara yang paling dominan dari semua cara penularan. Penetrasi atau sanggama berarti kontak seksual dengan penetrasi vaginal, anal, dan oral seksual antara dua individu. Risiko tertinggi adalah penetrasi vaginal atau anal yang tak terlindung dari individu yang terinfeksi HIV. Kontak seksual langsung (mulut ke penis atau mulut ke vagina) masuk dalam kategori risiko rendah tertular HIV. 2. Pajanan oleh darah terinfeksi, produk darah atau transplantasi organ, jaringan serta penggunaan jarum suntik bergantian. Penularan dari darah dapat terjadi jika darah donor tidak dilakukan uji saring untuk antibody HIV. Pajanan HIV pada organ dapat terjadi dalam proses transplantasi jaringan/organ di pelayanan kesehatan. 3. Penularan dari ibu ke anak Kebanyakan infeksi HIV pada anak didapat dari ibunya saat ia dikandung, dilahirkan, dan sesudah lahir. Bagaimana cara mencegah penularan HIV?1. Hindari hubungan seksual diluar nikah. Usahakan hanya berhubungan dengan satu orang pasangan, tidak berhubungan seksual dengan orang lain. 2. Pergunakan kondom bagi resiko tinggi apabila melakukan hubungan seksual. 3. Ibu yang darahnya telah diperiksa dan ternyata mengandung virus, hendaknya jangan hamil karena akan memindahkan virus AIDS pada janinnya. 4. Kelompok resiko tinggi tidak dianjurkan untuk donor darah. 5. Penggunaan jarum suntik dan alat lainnya (akupuntur, tato, tindik) harus dijamin sterilisasinya. REFERENSI
1. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Situasi HIV dan AIDS di Indonesia. Jakarta; 2009. 2. Komisi Penanggulangan AIDS Nasional. Info HIV dan AIDS. Jakarta; 2010. 3. Panduan Dasar Konselor, Kementerian kesehatan tahun 2010 4. WHO. HIV/AIDS. Available from : http://www.who.int/topics/hiv_ aids /en/. 5. Keputusan Menteri Kesehatan RI. 2005. Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 1507/Menkes/SK/X/2005 tentang pedoman pelayanan konseling dan testing HIV/AIDS secara sukarela (Voluntary Counselling and Testing). Jakarta: Menkes RI 6. Widoyono. 2005. Penyakit Tropis: Epidomologi, penularan, pencegahan, dan pemberantasannya. . Jakarta: Erlangga Medical Series Ditulis Oleh: Dr. Eka Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu Denpasar Apakah diare itu?Diare adalah buang air besar yang frekuesinya lebih sering dan konsistensi tinja lebih encer dari biasanya. Selama terjadi diare, tubuh akan kehilangan cairan dan elektrolit secara cepat. Pada saat yang bersamaan, usus kehilangan kemampuannya untuk menyerap cairan dan elektrolit yang diberikan kepadanya. Pada kasus yang ringan dimana proses penyerapan belum terganggu, berbagai cairan yang diberikan kepadanya dapat mencegah dehidrasi. Lebih kurang 10% episode diare disertai dehidrasi /kekurangan cairan secara berlebihan. Bayi dan anak yang lebih kecil lebih mudah mengalami dehidrasi dibanding anak yang lebih besar dan dewasa. Oleh karena itu, mencegah atau mengatasi dehidrasi merupakan hal penting dalam penanganan diare pada anak. Diare merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di dalam masyarakat Indonesia. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan RI pada tahun 2007, diare menduduki peringkat ketigabelas sebagai penyebab kematian semua umur dengan proporsi sebesar 3,5 persen. Sedangkan berdasarkan kategori penyakit menular, diare menduduki urutan ketiga penyebab kematian setelah Pneumonia dan TBC. Dari data tersebut, golongan usia yang paling banyak mengalami diare adalah balita dengan prevalensi sebesar 16,7 persen. Diare bisa berdampak fatal apabila penderita mengalami dehidrasi akibat kehilangan banyak cairan dari tubuh. Oleh sebab itu diare tidak boleh dianggap enteng walaupun kondisi ini umum terjadi. Apa sajakah penyebab diare?Diare dapat dibedakan menjadi diare osmotik maupun diare sekretorik. Berdasarkan agen penyebabnya, diare dapat disebabkan oleh infeksi oleh oleh virus, bakteri maupun parasit. Virus, terutama Rotavirus merupakan penyebab utama (60-70%) diare infeksi pada anak, sedangkan sekitar 10-20% adalah bakteri dan kurang dari 10% adalah parasit. Selain infeksi, faktor lain penyebab diare yakni:
Bagaimanakah derajat dehidrasi pada diare?
Bagaimanakah penanganan awal pada diare?Pengamatan klinis merupakan langkah awal yang penting dalam serangkaian penanganan diare pada anak, terutama dalam hal menemukan derajat dehidrasi. Adanya darah di dalam tinja harus dipikirkan adanya infeksi usus oleh bakteri patogen. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mencegah atau mengatasi dehidrasi terutama pada anak yang mengalami diare, yaitu 1. Mengganti kehilangan cairan yang telah terjadi 2. Mengganti kehilangan cairan yang sedang berlangsung 3. Pemberian cairan rumatan. Bagaimanakah cara mencegah diare?Diare bukan saja berdampak kepada diri penderita, tapi juga berpotensi menyebar, terutama kepada anggota keluarga. Oleh sebab itu, diare sebaiknya dicegah mulai dari kontak pertama hingga penyebarannya. Berikut adalah langkah-langkah pencegahan terkena diare akibat kontaminasi:
Referensi1. Juffrie, Mohammad. Dkk. (2010). Gastroenterologi-hepatologi Jilid I. Jakarta: IDAI.
2. Mansjoer,Arif, dkk., (2000). Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3. Jakarta: Medica Aesculapius FKUI. 3. Ngastiyah, (2005). Perawatan Anak Sakit. Jakarta ; EGC 4. Simadibrata, M, Setiati S. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV. Pusat Penerbitan Departemen. 5. Soegijanto S. (2006). Ilmu Penyakit Anak “Diagnosa dan Penatalaksanaan”. Surabaya: Airlangga University Press. 6. Alodokter. (2017). Diare. http://www.alodokter.com/diare. diakses tanggal 22 mei 2017. 7. Argif. (2013). Makalah Diare Pada Anak. http://inekehr.blogspot.co.id/2013/06/makalah-diare- pada-anak.html. diakses tanggal 22 mei 2017. Disusun oleh: Unit Laboratorium RSU Bhakti Rahayu Denpasar Apakah yang dimaksud dengan pemeriksaan profil lipid?Lipid merupakan senyawa yang mengandung karbon dan hydrogen yang umumnya hidrofobik, tidak larut dalam air tetapi dalam pelarut organik. Lipid memegang peranan penting untuk berfungsinya sel dan sebagai sumber energi, juga sebagai pelindung badan, pembentukan sel, sintesis hormon steroid dan prekursor prostaglandin. Tes kolesterol darah adalah tes yang mengukur kadar zat lemak yang disebut lipid dalam darah. Tes ini biasanya dilakukan sebagai satu paket tes yang disebut profil lipid atau panel lipid, yang mencakup kolesterol total, HDL, LDL dan trigliserida. Pemeriksaan kadar kolesterol dalam darah mutlak dilakukan terutama bagi penggemar makanan siap saji (junk food), memiliki berat badan berlebih, jarang berolah raga dan seorang perokok. Pemeriksaan profil lipid atau penetapan kadar lipid-lipoprotein biasanya di hubungkan dengan risiko penyakit vaskuler yang mencakup penyakit jantung koroner, penyakit pembuluh darah otak dan penyakit pembuluh darah perifer. Proses yang mendasarinya adalah aterosklerosis yang berkembang secara lambat dan berlangsung bertahun-tahun, sehingga dengan mendeteksi lebih awal akan memungkinkan untuk melakukan tindakan pencegahan. Siapa yang perlu menjalani pemeriksaan profil lipid?Yang direkomendasikan untuk menjalani pemeriksaan profil lipid ini adalah: 1. Orang dewasa dengan riwayat penyakit jantung di dalam keluarga, diabetes, kelainan abnormal kelenjar tiroid dan hipertensi. Dianjurkan juga pada pria yang berusia lebih dari 45 tahun dan wanita berusia lebih dari 50 tahun, meskipun mereka tidak memiliki riwayat keluarga dengan penyakit-penyakit tersebut. Pemeriksaan ini harus dilakukan rutin dengan jarak 3-5 tahun. 2. Penderita obesitas serta orang-orang yang rutin mengkonsumsi alkohol dan merokok. 3. Anak-anak dan dewasa muda dengan riwayat penyakit keluarga dan dianggap lebih berpotensi terserang penyakit jantung saat menginjak dewasa. 4. Anak-anak dengan berat badan berlebihan juga perlu menjalani pemeriksaan profil lipid sebagai bagian dari program manajemen pengelolaan berat badan dan untuk menilai keberhasilan efektivitas program. Di beberapa kasus, prosedur ini mampu mendiagnosis gangguan genetik sejak dini. 5. Pasien dalam terapi obat untuk mengetahui interaksi dari obat-obatan, khususnya jika telah mengetahui dampak dari kadar lemak dalam darah. 6. Pasien dengan gaya hidup pasif meskipun tidak memiliki penyakit atau riwayat penyakit, namun pemeriksaan profil lipid penting untuk memantau kondisi kesehatan. Apa yang harus dipersiapkan sebelum periksa profil lipid?Persiapan sebelum melakukan pemeriksaan profil lipid:
Berapa kadar serum lipid yang diharapkan?
Bagaimana cara mencegah peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh?Tips untuk mencegah peningkatan kadar kolesterol dalam tubuh: 1. Berhenti merokok 2. Banyak berolah raga Olah raga selama 40-60 menit per hari akan membantu mengurangi kolesterol jahat sekitar 5-10% dan meningkatkan kadar kolesterol baik hingga 3-6% 3. Konsumsi makanan yang sehat Kurangi makanan yang mengandung lemak jenuh dan lemak trans. Mengurangi konsumsi daging berlemak, kuning telur, gorengan, seluruh produk susu dan makanan yang digoreng. 4. Hindari makanan beralkohol 5. Turunkan berat badan Mulailah latihan setiap hari. Untuk memulainya, lakukan kegiatan ringan seperti berjalan, latihan beban, aerobik, bersepeda dan berolahraga. 6. Konsumsi ikan Ikan mengandung banyak asam lemak omega-3, yang membantu dalam menjaga tubuh dari penyakit jantung, stroke dan kadar kolesterol tinggi dengan bantuan protein kaya nutrisi. Sumber omega-3 lainnya dari makanan meliputi kedelai, kanola, biji rami, kenari dan minyak ikan. REFERENSI
1. Selvi Josten, Mutmainah, Benny Rusli (2006). Tes Trigliserida. Bagian Patologi klinik Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. 2. Safeii Siun, Mutmainah, Benny Rusli (2006). Tes Kolesterol LDL. Bagian Patologi Klinik Fakultas Kedokteran Universitas Hasanuddin. 3. H. Hardjoeno dkk (2006). Interpretasi Hasil Tes Laboratorium Diagnostik. Hasanuddin University Press (LEPHAS) 4. Aterosklerosis. http://id.wikipedia.org 5. Headwig Lissundry (2015). Laporan Resmi Patologi Klinik Profil Lipid. Headwiglissundy.blogspot.co.id 6. A. Padmastrimaya (2013). Dislipidemia. UNDIP. Eprint.undip.ac.id 7. Pemeriksaan Profil Lipid. http://qadariah87.blogspot.co.id/2012 8. Ferdy Thaeras (2014). https://wolipop.detik.com Disusun oleh: Made Suratni Unit Kebidanan dan Perinatologi Apakah yang dimaksud tanda bahaya kehamilan?Tanda bahaya dalam kehamilan merupakan gejala yang menunjukkan ibu atau bayi yang dikandungnya berada dalam kondisi bahaya. Gejala atau gangguan tersebut dapat terjadi secara mendadak, tanpa menunjukan adanya gejala sebelumnya. Macam-macam tanda bahaya kehamilan1. Perdarahan pervaginam
2. Sakit kepala yang hebat 3. Masalah penglihatan 4. Bengkak pada daerah muka dan tangan ![]() Hampir setengah dari wanita hamil akan mengalami bengkak tungkai bawah pada usia kehamilan 6 bulan ke atas. Keadaan bengkak ini dapat dikatakan normal, dan dapat hilang dengan sendirinya setelah beristirahat dengan meninggikan kaki. Akan tetapi, bengkak dapat menunjukkan masalah serius jika muncul pada muka dan tangan, tidak hilang setelah beristirahat, dan disertai dengan keluhan fisik yang lain dan bertahan lebih dari 24 jam. Bila dibiarkan, keadaan ini dapat membahayakan ibu dan janin. 5. Nyeri perut yang hebat 6. Gerakan bayi tidak seperti biasanya
Tanda - tanda bahaya lainnyaA. Hiperemesis Gravidarum Kondisi ini terjadi jika ibu hamil mengalami kondisi muntah yang berlebihan dalam kehamilan 1-4 bulan. Muntah dapat terjadi tidak hanya pada pagi hari ataupun setiap makan atau minum. Jika dirasa kondisi muntah berlebih tersebut sudah sampai dalam tahap mengganggu kualitas hidup, sebaiknya segera periksakan kondisi ke fasilitas kesehatan terdekat. B. Preeklamsi dan Eklamsi
C. Ketuban Pecah Dini ![]() Ketuban pecah dini dapat diketahui dengan adanya hal-hal sebagai berikut:
D. Mola Hidatidosa
E. Kehamilan Ektopik
"Selamatkan Ibu dan Janin Dengan Mengenali Tanda Bahaya Kehamilan"Referensi
Salmah, et al. (2006). Asuhan Kebidanan Antenatal . Jakarta : EGC. Mansjoer, arief. (2001). Kapita Selekta Kedokteran. Jakarta : Media acsculaplus Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia Farrer, Hellen. (2001). Perawatan Maternitas. Jakarta : EGC Prawirohardjo, Sarwono. (2002). Ilmu Kebidanan. Jakarta : YBP-SP Tiran, Denise. (2007). Mengatasi Mual-Mual dan Gangguan Lain Selama Kehamilan. Jakarta : Diglosia Musbikin, Imam. (2005). Panduan Bagi Ibu Hamil dan Melahirkan. Yogyakarta : Mitra Pustaka Disusun oleh: I Gusti Ayu Sulastri Bagian Rawat Jalan RSU Bhakti Rahayu Gigi dan gusi merupakan bagian tubuh yang memiliki peranan yang penting dalam organ tubuh kita, karena konsumsi makanan melalui mulut diproses dengan cara mengunyah, dan gigi merupakan bagian tubuh pertama kali yang berfungsi untuk menghancurkan makanan sebelum masuk ke proses pencernaan. Di seluruh bagian tubuh manusia, umumnya terdapat banyak bakteri yang sebagian besar tidak berbahaya, begitu pula di dalam mulut. Keadaan mulut dan gigi yang sehat dengan sendirinya efektif dalam mencegah bakteri berkembang secara berlebihan dengan adanya pertahanan alami tubuh yang stabil. Keadaan mulut dan gigi yang tidak terawat memberikan bakteri di dalam mulut keleluasaan untuk berkembang biak sehingga memungkinkan terjadinya penyakit gusi dan kerusakan gigi. Selain itu, mengonsumsi obat-obatan antihistamin, pereda nyeri, dan dekongestan turut berkontribusi kepada berkurangnya produksi air liur. Padahal air liur berguna dalam mendukung pencegahan masuknya kuman yang berisiko menyebabkan penyakit. Air liur bertugas menyapu sisa-sisa makanan di dalam mulut dan menetralisasi zat asam yang diproduksi oleh bakteri. Sebagai akibatnya, mulut justru menjadi pintu gerbang masuknya berbagai kuman penyakit. Apakah Gigimu bebas dari karies gigi (gigi berlubang) ? Karies gigi (gigi berlubang) adalah suatu penyakit jaringan keras gigi yang di tandai dengan rusaknya jaringan permukaan gigi (email) yang dapat meluas ke daerah pulpa. Penyebab timbulnya karies gigi adalah adanya kuman atau bakteri di dalam rongga mulut yang terbentuk oleh sisa makanan yang sudah berubah menjadi asam dan membentuk plak gigi yang tidak di bersihkan. Akibat yang ditimbulkan oleh karies gigi adalah rasa sakit, bau mulut dan pembengkakan pada daerah gusi. Cara mencegah timbulnya karies gigi dapat dilakukan dengan menggosok gigi yang benar dan waktu yang tepat, kumur-kumur setelah makan, dan menggunakan dental floss (benang gigi) untuk menghilangkan sisa- sisa makanan pada sela-sela gigi. Jika gigimu sehat, bagaimana dengan Gusimu ? Gusi/Gingiva merupakan bagian dari rongga mulut berwarna merah muda yang mengelilingi leher gigi. Penyakit yang sering terjadi pada gusi yaitu Radang gusi atau dalam istilah kedokteran gigi disebut dengan Gingivitis. Gingivitis disebabkan karena adanya penumpukan karang gigi yang tidak di bersihkan. Gejala gingivitis ditandai adanya perubahan warna gusi menjadi merah, bau mulut, gusi bengkak, dan pada saat menggosok gigi akan terjadi pendarahan kecil pada gusi. Peradangan pada gusi jika tidak ditangani akan mengakibatkan peradangan pada jaringan periodontal/ jaringan penyangga gigi yang disebut dengan Periodontitis, peradangan pada jaringan periodontal (Periodontitis) ini dapat membuat gigi goyah dengan resiko gigi terlepas dengan sendirinya. Cara mencegah Radang Gusi (Gingivitis) adalah menghilangkan sumber penyebabnya yaitu karang gigi dengan melakukan pembersihan karang gigi (scaling), dan rajin menggosok gigi 2 kali sehari pagi setelah sarapan dan malam sebelum tidur. ![]() Kebiasaan yang Harus Dilakukan untuk Menjaga Kesehatan Gigi dan Mulut Selain menggosok gigi, berkumur dengan obat kumur, dan membersihkan gigi menggunakan benang gigi, masih ada tindakan-tindakan pencegahan penting lainnya yang harus diperhatikan. 1. Periksakan diri ke dokter gigi secara teratur Periksakan gigi Anda ke dokter gigi selama enam bulan sekali. Meskipun Anda tidak memiliki keluhan terhadap mulut dan gigi, banyak keuntungan yang didapat jika rutin memeriksakan diri. Apabila ada kelainan pada gusi, kerusakan gigi, atau penyakit yang lebih serius, dokter dapat mendeteksinya lebih awal. Selain lebih mudah untuk diobati, biasanya biaya pengobatan untuk penyakit yang masih dalam tahap awal akan lebih murah jika dibandingkan dengan biaya pengobatan yang telah mencapai kondisi berat. 2. Selalu menggunakan sikat gigi yang tepat Pemilihan sikat gigi yang tepat juga memberi dampak kepada kesehatan gigi. Batasi penggunaan sikat gigi Anda, paling lama adalah tiga bulan. Meski begitu, satu hal yang perlu diperhatikan adalah kondisi bulu pada sikat gigi. Jika bulu-bulunya sudah mekar, bahkan rontok, jangan gunakan lagi meski belum tiga bulan. Anda disarankan memilih sikat gigi dengan bulu yang lembut agar tidak melukai gusi. Cara menyikat giginya pun harus diperhatikan. Pegang sikat gigi dengan sudut 45 derajat mengarah ke gusi. Sikatlah gigi dengan gerakan pendek-pendek, tidak terlalu keras, dan lakukan dengan gerakan melingkar. Tidak perlu terlalu berlebihan saat menyikat gigi, cukup lakukan 10-15 kali sikatan per gigi. Jika berlebihan, kemungkinan dapat menyebabkan gusi terkikis dan terjadi kerusakan gigi. 3. Waspadai makanan yang mengandung gula 4. Berhenti merokok Salah satu benda yang turut berkontribusi dalam pembentukan plak pada gigi adalah rokok. Merokok membuat mulut menjadi ruang berkembang biak yang sangat baik untuk bakteri. Dua zat di dalam rokok, yaitu nikotin dan tar, berpotensi menggerogoti gusi serta membuat gigi menjadi kuning dan kehitaman. Kerugian lainnya jika Anda merokok adalah risiko menurunkan kualitas tulang yang mendukung gigi, sehingga Anda terancam kehilangan gigi. Selama Anda masih menjadi perokok, jangan kaget bahwa sebenarnya kanker mulut terus mengintai Anda. Risiko mengalami kanker mulut meningkat oleh bahan kimia pada tembakau. Lebih baik Anda segera menghentikan kebiasaan merokok demi kesehatan gigi Anda sendiri di masa depan. Berlatih menggunakan benang gigi Sebenarnya, menjaga kesehatan gigi dan mulut tidak sulit. Anda dapat melakukannya di rumah dan dilakukan secara rutin. Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk menjaga kesehatan gigi selain menyikat gigi adalah dengan menggunakan benang gigi. Anda dianjurkan untuk rutin menggunakan benang gigi (dental floss) untuk membantu menghilangkan plak dan mempertahankan kesehatan gigi. Seperti sikat gigi, penggunaan benang gigi pun harus dilakukan dengan cara yang benar. Caranya adalah lilitkan satu ujung benang di jari tengah tangan kanan dan lilitkan juga ujung satunya di jari tengah tangan kiri. Jepit kedua ujung benang dengan jari telunjuk dan ibu jari. Biarkan benang tetap tegang dan mulailah membersihkan gigi Anda satu per satu. Referensi
Disusun Oleh: Tim Unit Bedah Sentral RSU Bhakti Rahayu Denpasar PengantarInfeksi adalah invasi tubuh oleh patogen atau mikroorganisme yang mampu menyebabkan sakit (Potter& Perry, 2005). Infeksi pasca operasi adalah infeksi dari luka yang didapat setelah operasi. Dapat terjadi diantara 30 hari setelah operasi, biasanya terjadi antara 5 sampai 10 hari setelah operasi. Infeksi luka operasi ini dapat terjadi pada luka yang tertutup maupun pada luka yang terbuka. Infeksi dapat terjadi pada jaringan superfisial (yang dekat dengan kulit) ataupun pada jaringan yang lebih dalam. Pada kasus yang serius, infeksi pasca operasi dapat mengenai organ tubuh (Tjahyono Sigit A, 2009). Kriteria untuk mendefinisikan infeksi luka operasi, yaitu: 1. Infeksi Superfisial, yaitu infeksi yang terjadi diantara 30 hari setelah operasi dan infeksi hanya mengenai pada kulit atau jaringan subkutan pada daerah bekas insisi. 2. Infeksi Dalam, yaitu infeksi yang terjadi diantara 30 hari setelah operasi dimana tidak menggunakan alat-alat yang ditanam pada daerah dalam dan jika menggunakan alat-alat yang ditanam maka infeksi terjadi diantara 1 tahun dan infeksi yang terjadi berhubungan dengan luka operasi dan infeksi mengenai jaringan lunak yang dalam dari bekas insisi. 3. Organ atau ruang, yaitu infeksi yang terjadi diantara 30 hari setelah operasi dimana tidak menggunakan alat yang ditanam pada daerah dalam, dan jika menggunakan alat yang ditanam maka infeksi terjadi diantara 1 tahun dan infeksi mengenai salah satu dari bagian organ tubuh, selain pada daerah insisi tetapi juga selama operasi berlangsung karena manipulasi yang terjadi. Infeksi yang terjadi pada luka operasi disebabkan oleh bakteri, yaitu bakteri gram negatif (E.coli), gram positif (Enterococcus) dan terkadang bakteri anaerob yang dapat berasal dari kulit, lingkungan, dari alat-alat untuk menutup luka dan operasi. Bakteri yang paling banyak adalah Staphylococcus(santoso, 2009).Faktor-faktor yang menyebabkan infeksi (Saifuddin, 2005) adalah sebagai berikut :
Tanda dan Gejala InfeksiPasien pasca operasi sangat rentan terhadap infeksi, baik dari virus, bakteri maupun jamur. Namun terkadang kita tidak menyadari kapan infeksi mulai terjadi pada luka sehingga setelah infeksi sudah sangat parah kita baru tahu karena menimbulkan masalah kesehatan. Berikut ini adalah gejala dan tanda dari infeksi pasca operasi:
Faktor - faktor Yang Mempengaruhi Kejadian Infeksi Pasca Operasi
Cara Pencegahan Infeksi Pasca Operasi di Rumah Sakit
Cara Pencegahan Infeksi Pasca Operasi di Rumah
Panduan Cuci Tangan dari WHO Cara Mudah Mencegah Infeksi Referensi
Demam pada anak seringkali membuat para orang tua khawatir. Umumnya, kekhawatiran tersebut muncul dikarenakan masih banyak orang tua yang masih belum paham betul mengenai demam. Oleh karena itu, tim RSU Bhakti Rahayu Denpasar telah menyiapkan beberapa pertanyaan yang paling sering ditanyakan oleh orang tua kepada dokter, terkait dengan demam pada anak. Mari kita simak tanya jawab dibawah ini. Apa itu demam?
Demam adalah kondisi suhu tubuh 37,5°C atau lebih. Demam biasanya merupakan respon umum dalam pertahanan tubuh terhadap adanya infeksi. Demam dapat dinilai dengan cara melakukan perabaan pada kulit tubuh anak (biasanya pada ketiak dan leher) kemudian dilakukan pengukuran untuk mengukur suhu tubuh menggunakan termometer. Apa penyebab demam? Penyebab demam pada anak paling sering adalah adanya infeksi. Infeksi seperti batuk pilek, diare, infeksi telinga, dan gangguan buang air besar merupakan penyakit yang paling sering menyebabkan demam. Tidak ada penelitian spesifik yang dapat membuktikan anggapan bahwa tumbuh gigi merupakan penyebab demam. Membedong bayi yang berumur kurang dari tiga bulan dengan pakaian atau selimut yang terlalu tebal dapat meningkatkan suhu tubuh bayi. Beberapa kasus demam juga bisa disebabkan oleh adanya reaksi terhadap imunisasi. Hal ini disebut dengan KIPI (kejadian ikutan pasca imunisasi). Apakah demam harus diobati? Terdapat pro dan kontra dalam mengobati demam. Demam dapat berperan dalam melawan infeksi, namun juga dapat membuat anak tidak nyaman. Tingginya demam anak tidak selalu dapat dijadikan acuan dalam menentukan apakah anak perlu diterapi atau tidak. Namun, perlu diperhatikan bagaimana kondisi umum dan perilaku anak. Demam dapat diikuti oleh gejala lain, seperti batuk atau pilek. Pada banyak kasus, anak dengan demam dapat diobservasi di rumah. Namun orang tua harus mengetahui kapan anak dengan demam harus dievaluasi oleh dokter (datang ke klinik), kapan demam harus diobati (datang ke UGD), dan kapan anak dapat hanya diobservasi di rumah tanpa terapi. Bagaimana penanganan demam di rumah? 1. Memberikan anak minum secara regular dan cukup. 2. Saat terjadi demam, terdapat peningkatan penguapan cairan tubuh sehingga anak kehilangan cairan tubuh. Pada bayi yang masih menyusu, berikan ASI secukupnya selama bayi mau menyusu. 3. Dukung istirahat cukup. 4. Demam menyebabkan anak merasa lelah dan lemas, pada kondisi ini orang tua sebaiknya mendukung anak untuk istirahat dan tidur sebanyak yang ia mau. 5. Melakukan kompres dan memandikan anak. 6. Kompres yang disarankan pada anak demam adalah kompres menggunakan air hangat karena air hangat menggantikan panas tubuh lebih cepat dan lebih stabil. Kompres dilakukan di ketiak, leher dan lipatan paha anak. 7. Jangan mengompres anak menggunakan alkohol karena alkohol dapat mengakibatkan iritasi ada kulit anak. 8. Memberi obat penurun panas. 9. Obat penurun panas untuk anak dijual secara bebas dengan berbagai merk. Golongan obat penurun panas yang paling baik dan paling disarankan adalah golongan acetaminophen yaitu yang peling sering digunakan adalah Paracetamol. Perlu diperhatikan, bahwa dosis paracetamol yang diberikan harus sesuai dengan berat badan anak bukan usia anak. Apabila orang tua ragu-ragu dalam pemberian dosis, harap segera menghubungi fasilitas kesehatan/ dokter keluarga. Kapan anak demam harus diperiksakan ke pelayanan kesehatan tingkat 1 (puskesmas/ klinik) ? Sebaiknya segera bawa anak Anda ke fasilitas kesehatan tingkat pertama jika demam disertai gejala di bawah ini: 1. Mengalami diare 2-3 hari yang makin memburuk. 2. Mengalami muntah-muntah yang berlangsung lebih dari sehari. 3. Terlihat mengalami dehidrasi (hal ini dapat dilihat dari frekuensi dan jumlah urin yang berkurang). 4. Memiliki gejala spesifik lain diantaranya sariawan dan nyeri telinga. 5. Mengeluh nyeri saat buang air kecil. Kapan anak demam harus segera dibawa ke IGD? Segera bawa anak Anda ke IGD terdekat jika demam disertai salah satu gejala di bawah ini: 1. Tidak merespon, terlihat kesulitan bangun, atau terlihat mengantuk terus. 2. Mengalami kesulitan bernapas. 3. Mengalami kebiruan pada bibir, lidah maupun kuku. 4. Kaku pada leher. 5. Mengalami sakit kepala berat. 6. Mengalami sakit perut yang keras. 7. Mengalami bintik merah maupun ungu pada kulit. 8. Menolak minum apapun. 9. Tidak berhenti menangis. Referensi: Ward, M.A. 2017. Patient Education: Fever in Children (Beyond The Basics). Wolters Kluwers. Dapat diakses melalui link https://www.uptodate.com/contents/fever-in- children-beyond- the-basics?view=print |
Artikel KesehatanArtikel Kesehatan yang diupdate secara berkala sebaga sarana edukasi promosi kesehatan bagi masyarakat, Archives
December 2022
Kategori |
AKSES CEPAT |
Kolom pencarian
|
Butuh BANTUAN?
Hubungi Customer Service Kami
Copyright © 2017 - RS Bhakti Rahayu Denpasar
All Rights Reserved |