Epidermoid cyst on frenulum of the penis: A case report Pande Made Wisnu Tirtayasa (a),∗, Nyoman Dwi Aussie Hary Mastika (b) (a) Division of Urology, Department of Surgery, Faculty of Medicine, Universitas Udayana/Sanglah Hospital, Bali, Indonesia (b) Department of Surgery, Bhakti Rahayu Hospital, Bali, Indonesia Abstract Epidermoid cyst in the penis is uncommon and only a small number of cases have been reported. We presented a thirty-two-year-old male patient with a case of slow growing, mobilized, non-tender frenulum of the penis mass that developed in 10 years period. Surgery treatment was taken under local anesthesia. Pathological examination was revealed as epidermoid cyst. Care must be given during examination of these lesions to rule out another entity. If there is any indication, complete excision is the best treatment as another treatment may lead to the risk of recurrence. Nyoman Dwi Aussie Hary Mastika, Made Mulyawan Bagian Bedah Digestif, Fakultas Kedokteran Universitas Udayana Rumah Sakit Umum Pusat Sanglah Denpasar Bali Abstrak Omental kistik lymphangioma merupakan tumor yang sangat jarang, tumbuh secara perlahan, berasal dari saluran limfatik. Sebagian besar tumor terdiagnosis sejak anakanak, jarang terjadi pada orang dewasa dan sangat jarang ditemukan pada abdomen. Pasien lelaki, 37 tahun dengan keluhan perut membesar dirasakan sejak4 bulan, disertai nyeri dan penurunan nafsu makan, tanpa adanya perubahan pola defekasi. Pada pemeriksaan fisik ditemukan massa yang teraba pada daerah epigastrium. Pada CT scan abdomen tampak kista multilobuler besar dengan diameter ± 30 cm. Saat dilakukan laparotomy explorasi ditemukan giant kista pada omentum yang mengandung cairan serous, kemudian diputuskan dilakukan total omentektomi. Pemeriksaan histologist mengkonfirmasi diagnosis cystic lymphangioma. Pemulihan pasien pasca operasi sangat baik, pasien keluar rumah sakit pada hari ke 7. Pada 6 bulan pasca operasi, kondisi pasien sangat baikdengan tidak adanya tanda rekurensi. Lymphangioma merupakan tumor yang jinak, namun penyebab penyakit ini masih belum diketahui. Penyebab tersering berupa kelainan congenital atau trauma yang menyebabkan kegagalan dari sistem limfatik. Letak tersering terjadinya lymphangioma adalah leher dan axilla, sedangkan pada abdomen sangat jarang. Meskipun tumor ini merupakan tumor jinak, tetapi cenderung menginvasi organ yang berdekatan dan memiliki kemungkinan adanya rekurensi setelah dilakukan reseksi. Laporan ini menggambarkan modalitas diagnostic dan pembedahan yang sembuh setelah dilakukan eksisi total dari kista |
Jurnal KedokteranHalaman berisikan kumpulan jurnal kesehatan yang dapat di download secara cuma-cuma.. Lifelong learning! ArchivesCategories |
AKSES CEPAT |
Kolom pencarian
|
Butuh BANTUAN?
Hubungi Customer Service Kami
Copyright © 2017 - RS Bhakti Rahayu Denpasar
All Rights Reserved |