Ditulis Oleh: Tim UBS RSU Bhakti Rahayu Denpasar PengertianDehisensi luka adalah terbukanya kembali luka operasi pada daerah berongga maupun pada daerah kompak. Dehisensi dapat berupa terlepasnya sebagian atau keseluruhan jahitan pada kulit beserta lapisan jaringan lain. Pada daerah berongga seringkali tampak jahitan kulit masih utuh namun jahitan pada lapisan lebih dalam (lemak atau muskulatur) terlepas. Dehisensi luka adalah terpisahnya lapisan-lapisan fascia pada luka operasi, hal ini merupakan komplikasi tersering dari infeksi pembedahan yang dalam. PenyebabDehisensi luka operasi abdomen dapat diakibatkan oleh faktor teknis, karakteristik pasien dan factor lokalis. Faktor teknis meliputi kegagalan teknik penutupan luka. Karakteristik pasien dan factor lokalis yang mempengaruhi dehisensi luka adalah mal nutrisi, kadar albumin yang rendah, masalah pernapasan dan infeksi luka. Selain faktor-faktor tersebut, terdapat banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya dehisensi luka. Faktor-faktortersebutadalah anemia, jaundice, uremia, diabetes, hipoalbuminemia, chronic obstructive pulmonary disease (COPD), malignansi, penggunaan steroid, obesitas, dan infeksi luka. Proses Penyembuhan LukaCedera yang terjadi pada jaringan apapun di seluruh tubuh utamanya yang berkaitan dengan diskontinuitas fisik jaringan tersebut, disebut sebagai luka. Luka yang ada kemudian akan mengalami respon fisiologi s untuk kembali pada kondisi sehat yang disebut dengan proses penyembuhan luka. Penyembuhan luka merupakan sebuah fenomena alami dan secara spontan akan terjadi apabila terdapat luka pada jaringan dalam tubuh kita. Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka 1. Faktor Lokal a. Iskemia Iskemia adalah kurangnya pasokan darah (nutrisi dan oksigenasi) ke jaringan luka yang dapat disebabkan karena:
Disini diharapkan aproksimasi (penutupan / pendekatan) luka yang baik sehingga posisi tepi luka bersatu dengan baik sehingga mempercepat proses kolagenasi. Luka pada area gerak yang banyak akan sulit penyembuhan lukanya. Ketegangan dalam penjahitan luka juga hendaknya diperhatikan, terlalu tegang akan menimbulkan iskemia. Menarik terlalu keluar penjahitan dapat menyebabkan dead space didalam. Untuk mengantisipasi ini semua dapat digunakan grafts dan flaps (pada jaringan kulit yang banyak hilang), atau post operative splinting. c. Infeksi Dengan adanya rongga (dead space) di dalam luka operasi dapat menyebabkan terkumpulnya darah ( hematoma) dan cairan serous lainnya yang merupakan kultur media yang baik untuk bakteri dan merupakan predisposisi terjadinya infeksi ( Surgical Site Infection). Akibat hematoma juga hemostasis tidak adekuat, terjadi perdarahan, akibat relaksasi pembuluh darah, perdarahan lambat pada infeksi luka atau obat-obatan tikoagulasi atau disseminated intravascular coaghulaphaty merupakan penyebab utama perdarahan. Selain itu bahan-bahan dari benang operasi dapat juga menjadi predisposisi terjadinya infeksi, juga persiapan prabedah yang tidak adekuat misalnya pemberian antibiotic profilaksis d. Trauma lokal Kerusakan jaringan tempat bekas operasi terhadap suatu benturan dapat menyebabkan iskemik parsial atau total. Hal ini menyebabkan respon radang yang hampir sama dengan sepsis dimana dapat mengganggu proses kolagenesis. Jika demikian maka debridement diperlukan. 2. Faktor Sistemik Pada keadaan terjadinya gangguan sistemik maka penyembuhan luka terjadi kegagalan sintesis kolagen dan fungsi imun terganggu. Faktor-faktor sistemik itu antara lain :
Jenis LukaThe Centers for Disease Controls (CDC) mengklasifikasikan luka operasi menjadi 4 kategori berdasarkan tingkat kontaminasinya, yakni clean wounds, clean-contaminated wounds, contaminated wounds dan dirty and infected wounds. 1. Clean wounds (Luka Bersih) Clean wounds merupakan luka tanpa infeksi dan tidak disertai reaksi inflamasi. Luka ini akan sembuh melalui primary union. Luka bersih biasanya menghasilkan luka yang tertutup, jika diperlukan dimasukkan drainase tertutup (misal; Jackson – Pratt). Kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1% - 5%. 2. Clean-contaminated wounds ( Luka Bersih Terkontaminasi ) Clean-contaminated wounds adalah luka operasi dimana traktus respiratorius, alimentary, genitalia dan traktus urinarius terlibat tanpa adanya kontaminasi. Kemungkinan timbulnya infeksi luka adalah 3% - 11%. 3. Contaminated wounds (Luka Terkontaminasi) Contaminated wounds termasuk luka terbuka, luka trauma atau kecelakaan misalnya saja laserasi jaringan, fraktur terbuka dan luka tusuk. 4. Dirty and infected wounds ( Luka Kotor dan Infeksi ) Dirty and infected wounds adalah luka yang benar-benar telah terkontaminasi kuman. Contoh dari luka ini adalah perforasi organ dan abses. Sedangkan berdasarkan kedalaman dan luas lukanya, luka dapat diklasifikasikan menjadi 4 stadium, yakni: a. Stadium I : Luka Superfisial “Non-Blanching Erithema” : yaitu luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit. b. Stadium II : Luka “Partial Thickness” : yaitu hilangnya lapisan kulit pada lapisan epidermis dan bagian atas dari dermis. Merupakan luka superficial dan adanya tanda klinis seperti abrasi, blister atau lubang yang dangkal. c. Stadium III : Luka “Full Thickness” : yaitu hilangnya kulit keseluruhan meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Lukanya sampai pada lapisan epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak mengenai otot. Luka timbul secara klinis sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringan sekitarnya. d. Stadium IV : Luka “Full Thickness” yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya destruksi / kerusakan yang luas. PatogenesisPenyebab dari dehisensi luka operasi abdomen dapat dikategorikan dalam satu dari empat kategori berikut, yakni:
Daftar PustakaBennett AH (ed). Medicine Stuffs: Dehisensi Luka Operasi Abdomen
Taylor. 1997. PenangananLuka. Kozier.1995.penjelasanluka. |
Artikel KesehatanArtikel Kesehatan yang diupdate secara berkala sebaga sarana edukasi promosi kesehatan bagi masyarakat, Archives
December 2022
Kategori |
AKSES CEPAT |
Kolom pencarian
|
Butuh BANTUAN?
Hubungi Customer Service Kami
StarCo © COPYRIGHT 2017. ALL RIGHTS RESERVED.
|