RSU Bhakti Rahayu ​Denpasar
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Galeri Kegiatan
    • Kalender Kegiatan
  • Layanan
    • Pelayanan Spesialis >
      • Jadwal Dokter Spesialis
    • Pelayanan Gawat Darurat
    • Pelayanan Kamar Operasi
    • Persalinan dan Perawatan Bayi
    • Pelayanan Intensif
    • Rawat Inap
    • Lab/Radiologi/MCU
    • Apotek / Farmasi
    • Asuransi
  • Berita
    • Artikel Kesehatan
    • Jurnal Kedokteran
  • Info
  • Hubungi Kami
    • Lowongan Kerja

Artikel Kesehatan

Dehisensi Luka Operasi

21/8/2018

Comments

 
Ditulis Oleh:
Tim UBS RSU Bhakti Rahayu Denpasar
Picture

Pengertian

Dehisensi luka adalah terbukanya kembali luka operasi pada daerah berongga maupun pada daerah kompak. Dehisensi dapat berupa terlepasnya sebagian atau keseluruhan jahitan pada kulit beserta lapisan jaringan lain. Pada daerah berongga seringkali tampak jahitan kulit masih utuh namun jahitan pada lapisan lebih dalam (lemak atau muskulatur) terlepas. Dehisensi luka adalah terpisahnya lapisan-lapisan fascia pada luka operasi, hal ini merupakan komplikasi tersering dari infeksi pembedahan yang dalam.
Picture

Penyebab

​Dehisensi luka operasi abdomen dapat diakibatkan oleh faktor teknis, karakteristik  pasien dan factor lokalis. Faktor teknis meliputi kegagalan teknik penutupan luka. Karakteristik pasien dan factor lokalis yang mempengaruhi dehisensi luka adalah mal nutrisi, kadar albumin yang rendah, masalah pernapasan dan infeksi luka. Selain faktor-faktor tersebut, terdapat banyak faktor yang mempengaruhi terjadinya dehisensi luka. Faktor-faktortersebutadalah anemia, jaundice, uremia, diabetes, hipoalbuminemia, chronic obstructive pulmonary disease (COPD), malignansi, penggunaan steroid, obesitas, dan infeksi luka.
Picture

Proses Penyembuhan Luka

​Cedera yang terjadi pada jaringan apapun di seluruh tubuh utamanya yang berkaitan dengan diskontinuitas fisik jaringan tersebut, disebut sebagai luka. Luka yang ada kemudian akan mengalami respon fisiologi s untuk kembali pada kondisi sehat yang disebut dengan proses penyembuhan luka. Penyembuhan luka merupakan sebuah fenomena alami dan secara spontan akan terjadi apabila terdapat luka pada jaringan dalam tubuh kita.
Picture

​Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Penyembuhan Luka 

1. ​Faktor Lokal
a. Iskemia
Iskemia adalah kurangnya pasokan darah (nutrisi dan oksigenasi) ke jaringan luka yang dapat disebabkan karena:
  1. Regangan yang terlalu kuat pada tepi luka sehingga mengganggu merapatnya kontraksi luka.
  2. Penutupan luka yang terlalu rapat sehingga menyebabkan pembuluh darah kapiler pada tepi luka rusak
  3. Sudah ada jaringan yang nekrotik pada tepi luka sebelumnya
  4. Inadekuatnya aliran darah kejaringan luka akibat misalnya ligasi, peripheral vascular disease, atau hipotensi generalisata.
b. Ketegangan luka
Disini diharapkan aproksimasi (penutupan / pendekatan) luka yang baik sehingga posisi tepi luka bersatu dengan baik sehingga mempercepat proses kolagenasi. Luka pada area gerak yang banyak akan sulit penyembuhan lukanya. Ketegangan dalam penjahitan luka juga hendaknya diperhatikan, terlalu tegang akan menimbulkan iskemia. Menarik terlalu keluar penjahitan dapat menyebabkan dead space didalam. Untuk mengantisipasi ini semua dapat digunakan grafts dan flaps (pada jaringan kulit yang banyak hilang), atau post operative splinting.
c. Infeksi
Dengan adanya rongga (dead space) di dalam luka operasi dapat menyebabkan terkumpulnya darah ( hematoma) dan cairan serous lainnya yang merupakan kultur media yang baik untuk bakteri dan merupakan predisposisi terjadinya infeksi ( Surgical Site Infection). Akibat hematoma juga hemostasis tidak adekuat, terjadi perdarahan, akibat relaksasi pembuluh darah, perdarahan lambat pada infeksi luka atau obat-obatan tikoagulasi atau disseminated intravascular coaghulaphaty merupakan penyebab utama perdarahan. Selain itu bahan-bahan dari benang operasi dapat juga menjadi predisposisi terjadinya infeksi, juga persiapan prabedah yang tidak adekuat misalnya pemberian antibiotic profilaksis
​d. Trauma lokal
Kerusakan jaringan tempat bekas operasi terhadap suatu benturan dapat menyebabkan iskemik parsial atau total. Hal ini menyebabkan respon radang yang hampir sama dengan sepsis dimana dapat mengganggu proses kolagenesis. Jika demikian maka debridement diperlukan.
Picture
2. Faktor Sistemik
Pada keadaan terjadinya gangguan sistemik maka penyembuhan luka terjadi kegagalan sintesis kolagen dan fungsi imun terganggu. Faktor-faktor sistemik itu antara lain :
  1. Usia/kondisi medis misal : diabetes, gagal ginjal, gagal fungsi hati, gagal nafas, imunodefisiensi, obesitas
  2. Anemia
  3. Syok hipovolemik / hipoksia
  4. Kekurangan berat badan / malnutrisi (missal : vit C, Zn, vit A, protein) Septikemia
  5. Keganasan
  6. Penggunaan steroid

Jenis Luka

​The Centers for Disease Controls (CDC) mengklasifikasikan luka operasi menjadi 4 kategori berdasarkan tingkat kontaminasinya, yakni clean wounds, clean-contaminated wounds, contaminated wounds dan dirty and infected wounds.

1. Clean wounds (Luka Bersih)
​Clean wounds merupakan luka tanpa infeksi dan tidak disertai reaksi inflamasi. Luka ini akan sembuh melalui primary union. Luka bersih biasanya menghasilkan luka yang tertutup, jika diperlukan dimasukkan drainase tertutup (misal; Jackson – Pratt). Kemungkinan terjadinya infeksi luka sekitar 1% - 5%.
Picture
2. Clean-contaminated wounds ( Luka Bersih Terkontaminasi )
​Clean-contaminated wounds adalah luka operasi dimana traktus respiratorius, alimentary, genitalia dan traktus urinarius terlibat tanpa adanya kontaminasi. Kemungkinan timbulnya infeksi luka adalah 3% - 11%.
Picture
​3. Contaminated wounds (Luka Terkontaminasi)
​Contaminated wounds termasuk luka terbuka, luka trauma atau kecelakaan misalnya saja laserasi jaringan, fraktur terbuka dan luka tusuk.
 
Picture
​4. Dirty and infected wounds ( Luka Kotor dan Infeksi )
Dirty and infected wounds adalah luka yang benar-benar telah terkontaminasi kuman. Contoh dari luka ini adalah perforasi organ dan abses. Sedangkan berdasarkan kedalaman dan luas lukanya, luka dapat diklasifikasikan menjadi 4 stadium, yakni:
a.  Stadium I : Luka Superfisial “Non-Blanching Erithema” : yaitu luka yang terjadi pada lapisan epidermis kulit.
b. Stadium II : Luka “Partial Thickness” : yaitu  hilangnya lapisan kulit pada lapisan epidermis dan bagian atas dari dermis. Merupakan luka superficial dan adanya tanda klinis seperti abrasi, blister atau lubang yang dangkal.
c. Stadium III : Luka “Full Thickness” : yaitu hilangnya kulit keseluruhan meliputi kerusakan atau nekrosis jaringan subkutan yang dapat meluas sampai bawah tetapi tidak melewati jaringan yang mendasarinya. Lukanya sampai pada lapisan epidermis, dermis dan fasia tetapi tidak mengenai otot. Luka timbul secara klinis sebagai suatu lubang yang dalam dengan atau tanpa merusak jaringan sekitarnya.
d. Stadium IV : Luka “Full Thickness” yang telah mencapai lapisan otot, tendon dan tulang dengan adanya destruksi / kerusakan yang luas.
Picture

Patogenesis

Penyebab dari dehisensi luka operasi abdomen dapat dikategorikan dalam satu dari empat kategori berikut, yakni:
  1. Robekan benang jahit yang melalui fasia
  2. Knot slippage.
  3. Rusaknya benang jahit.
  4. Ikatan benang jahit yang longgar atau interval jahitan yang sangat jarang.
Robeknya benang jahit sangat jarang terjadi dengan bahan modern sekarang ini. Knot slippage dan ikatan benang jahit yang longgar kemungkinan  merupakan kesalahan dari ahli bedah. Penyebab tersering dari kegagalan akut luka operasi adalah robeknya benang jahit yang melalui fasia atau kerusakan fasia.

Picture

Daftar Pustaka

Bennett AH (ed). Medicine Stuffs: Dehisensi Luka Operasi Abdomen
Taylor. 1997. PenangananLuka.
Kozier.1995.penjelasanluka.
Comments

    Artikel Kesehatan

    Artikel Kesehatan yang diupdate secara berkala sebaga sarana edukasi promosi kesehatan bagi masyarakat,

    Archives

    December 2022
    March 2020
    January 2020
    December 2019
    January 2019
    November 2018
    August 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017

    Kategori

    All

AKSES CEPAT

Tentang Kami
Layanan
Jadwal dokter
Rawat Inap
Berita dan Artikel

Hubungi Kami
Internal

Kolom pencarian

Masukan kata kunci Anda pada kolom pencarian dibawah ini.

Butuh BANTUAN?

Hubungi Customer Service Kami
TELEPON
StarCo © COPYRIGHT 2017. ALL RIGHTS RESERVED.
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Galeri Kegiatan
    • Kalender Kegiatan
  • Layanan
    • Pelayanan Spesialis >
      • Jadwal Dokter Spesialis
    • Pelayanan Gawat Darurat
    • Pelayanan Kamar Operasi
    • Persalinan dan Perawatan Bayi
    • Pelayanan Intensif
    • Rawat Inap
    • Lab/Radiologi/MCU
    • Apotek / Farmasi
    • Asuransi
  • Berita
    • Artikel Kesehatan
    • Jurnal Kedokteran
  • Info
  • Hubungi Kami
    • Lowongan Kerja