Ditulis Oleh: Dr. Eka Instalasi Gawat Darurat Rumah Sakit Umum Bhakti Rahayu Denpasar Apakah diare itu?Diare adalah buang air besar yang frekuesinya lebih sering dan konsistensi tinja lebih encer dari biasanya. Selama terjadi diare, tubuh akan kehilangan cairan dan elektrolit secara cepat. Pada saat yang bersamaan, usus kehilangan kemampuannya untuk menyerap cairan dan elektrolit yang diberikan kepadanya. Pada kasus yang ringan dimana proses penyerapan belum terganggu, berbagai cairan yang diberikan kepadanya dapat mencegah dehidrasi. Lebih kurang 10% episode diare disertai dehidrasi /kekurangan cairan secara berlebihan. Bayi dan anak yang lebih kecil lebih mudah mengalami dehidrasi dibanding anak yang lebih besar dan dewasa. Oleh karena itu, mencegah atau mengatasi dehidrasi merupakan hal penting dalam penanganan diare pada anak. Diare merupakan salah satu masalah kesehatan terbesar di dalam masyarakat Indonesia. Berdasarkan riset yang dilakukan oleh Departemen Kesehatan RI pada tahun 2007, diare menduduki peringkat ketigabelas sebagai penyebab kematian semua umur dengan proporsi sebesar 3,5 persen. Sedangkan berdasarkan kategori penyakit menular, diare menduduki urutan ketiga penyebab kematian setelah Pneumonia dan TBC. Dari data tersebut, golongan usia yang paling banyak mengalami diare adalah balita dengan prevalensi sebesar 16,7 persen. Diare bisa berdampak fatal apabila penderita mengalami dehidrasi akibat kehilangan banyak cairan dari tubuh. Oleh sebab itu diare tidak boleh dianggap enteng walaupun kondisi ini umum terjadi. Apa sajakah penyebab diare?Diare dapat dibedakan menjadi diare osmotik maupun diare sekretorik. Berdasarkan agen penyebabnya, diare dapat disebabkan oleh infeksi oleh oleh virus, bakteri maupun parasit. Virus, terutama Rotavirus merupakan penyebab utama (60-70%) diare infeksi pada anak, sedangkan sekitar 10-20% adalah bakteri dan kurang dari 10% adalah parasit. Selain infeksi, faktor lain penyebab diare yakni:
Bagaimanakah derajat dehidrasi pada diare?
Bagaimanakah penanganan awal pada diare?Pengamatan klinis merupakan langkah awal yang penting dalam serangkaian penanganan diare pada anak, terutama dalam hal menemukan derajat dehidrasi. Adanya darah di dalam tinja harus dipikirkan adanya infeksi usus oleh bakteri patogen. Beberapa hal yang harus diperhatikan dalam mencegah atau mengatasi dehidrasi terutama pada anak yang mengalami diare, yaitu 1. Mengganti kehilangan cairan yang telah terjadi 2. Mengganti kehilangan cairan yang sedang berlangsung 3. Pemberian cairan rumatan. Bagaimanakah cara mencegah diare?Diare bukan saja berdampak kepada diri penderita, tapi juga berpotensi menyebar, terutama kepada anggota keluarga. Oleh sebab itu, diare sebaiknya dicegah mulai dari kontak pertama hingga penyebarannya. Berikut adalah langkah-langkah pencegahan terkena diare akibat kontaminasi:
Referensi1. Juffrie, Mohammad. Dkk. (2010). Gastroenterologi-hepatologi Jilid I. Jakarta: IDAI.
2. Mansjoer,Arif, dkk., (2000). Kapita Selekta Kedokteran, Edisi 3. Jakarta: Medica Aesculapius FKUI. 3. Ngastiyah, (2005). Perawatan Anak Sakit. Jakarta ; EGC 4. Simadibrata, M, Setiati S. (2006). Buku Ajar Ilmu Penyakit Dalam. Edisi IV. Pusat Penerbitan Departemen. 5. Soegijanto S. (2006). Ilmu Penyakit Anak “Diagnosa dan Penatalaksanaan”. Surabaya: Airlangga University Press. 6. Alodokter. (2017). Diare. http://www.alodokter.com/diare. diakses tanggal 22 mei 2017. 7. Argif. (2013). Makalah Diare Pada Anak. http://inekehr.blogspot.co.id/2013/06/makalah-diare- pada-anak.html. diakses tanggal 22 mei 2017. |
Artikel KesehatanArtikel Kesehatan yang diupdate secara berkala sebaga sarana edukasi promosi kesehatan bagi masyarakat, Archives
December 2022
Kategori |
AKSES CEPAT |
Kolom pencarian
|
Butuh BANTUAN?
Hubungi Customer Service Kami
StarCo © COPYRIGHT 2017. ALL RIGHTS RESERVED.
|