RSU Bhakti Rahayu ​Denpasar
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Galeri Kegiatan
    • Kalender Kegiatan
  • Layanan
    • Pelayanan Spesialis >
      • Jadwal Dokter Spesialis
    • Pelayanan Gawat Darurat
    • Pelayanan Kamar Operasi
    • Persalinan dan Perawatan Bayi
    • Pelayanan Intensif
    • Rawat Inap
    • Lab/Radiologi/MCU
    • Apotek / Farmasi
    • Asuransi
  • Berita
    • Artikel Kesehatan
    • Jurnal Kedokteran
  • Info
  • Hubungi Kami
    • Lowongan Kerja

Artikel Kesehatan

Mengenal Penyakit Katarak

7/2/2018

Comments

 
Ditulis Oleh:
dr. Rheza Maulana
Picture

Apakah penyakit katarak itu?

Penyakit katarak adalah penyakit gangguan penglihatan yang diakibatkan karena adanya kerusakan dan penebalan pada lensa mata yang berlangsung secara progresif. Penyakit katarak umumnya disebabkan oleh faktor usia (katarak senilis), walaupun ada pula kejadian katarak karena sebab lain seperti katarak kongenital (penyakit bawaan semenjak lahir), katarak traumatik (karena adanya riwayat cedera pada mata) dan sebagainya.
Picture

Apakah yang dapat menyebabkan katarak?

Penyakit katarak disebabkan oleh kondisi kompleks yang belum sepenuhnya dimengerti. Dikatakan bahwa faktor genetik (keturunan), penyakit sistemik (contoh, diabetes), nutrisi, riwayat adanya cedera pada mata, dan pajanan lingkungan (paparan sinar UV matahari) dapat menyebabkan kerusakan dan degenerasi lensa mata. Keseluruhan faktor tersebut dapat saling berkaitan yang dapat memperburuk penyakit katarak. 
Picture
Picture

Apa sajakah tanda dan gejala penyakit katarak?

Tanda  dan gejala penyakit katarak yang harus diperhatikan adalah sebagai berikut:
1. Riwayat adanya perubahan visus atau penurunan tajam penglihatan (pandangan mulai kabur) secara gradual / progresif.
2. Gangguan penglihatan saat malam.
3. Adanya berkas cahaya terutama saat melihat objek yang terang.
4. Sensasi pandangan berkabut atau berawan terutama saat siang hari.
5. Bagian tengah mata yang biasa berwarna hitam, terlihat lebih putih jika dilihat dengan seksama.
Umumnya seseorang tidak menyadari bahwa lensa matanya sudah mulai menunjukan tanda - tanda katarak sampai keluhannya terlanjur berat. Oleh karena itu, jika ada satu dari tanda diatas pada diri Anda atau orang terdekat Anda, segeralah periksakan ke dokter untuk mendapatkan penanganan lebih lanjut.
Picture
Picture

Apa sajakah derajat keparahan katarak?

Penyakit katarak (tipe senilis - penuaan) dibagi menjadi beberapa tingkat keparahan, yakni:
1. Katarak Insipien
Pada tahap ini pasien mengeluhkan adanya gangguan penglihatan namun tetap masih dapat melihat objek lain. Umumnya lensa mata masih berwarna bening keputihan dan kekuatan penglihatan pasien setara dengan 20 / 20
2. Katarak Immature (Belum matang)
Pada tahapan ini, penyakit katarak sudah lebih parah dibandingkan katarak insipien dimana proses kerusakan dan penebalan lensa mata sudah berlanjut. Umumnya pasien mengeluhkan adanya gangguan penglihatan saat melihat jauh dan kekuatan visusnya diatas 20 / 200.
3. Katarak Matur (Matang)
Pada tahapan ni, kerusakan lensa sudah menyerang hampir keseluruhan bagian lensa. Kondisi ini mengakibatkan pasien mengalami kesulitan penglihatan yang signifikan dan warna lensa mata dapat terlihat berubah menjadi keputihan jika dilihat dengan seksama. Kekuatan pasien dibawah 20 / 200 jika diperiksa menggunakan Snellen Chart
4. Katarak Hipermatur
Jika katarak matur dibiarkan, kondisi pasien dapat memburuk menjadi katarak hipermatur dimana pada tahapan ini pasien dapat mengalami gangguan penglihatan total. Pada tahap ini, kondisi lensa mata pasien terlihat putih tebal, atau putih disertai dengan berkas hitam (katarak Morgagni)
Picture

Apakah bahaya jika katarak tidak ditangani dengan cepat?

Penyakit katarak yang dibiarkan menjadi lebih parah dapat mengakibatkan banyak komplikasi. Katarak yang dibiarkan dapat mengakibatkan adanya pembengkakan pada lensa yang berakibat pada gangguan penglihatan dan penurunan aktifitas sehari - hari. Amat berbahaya jika pasien dengan penyakit katarak menyetir sendiri, terutama di malam hari. Pembengkakakn lensa yang terjadi dapat mengakibatkan adanya gangguan regulasi tekanan dalam bola mata yang dikenal dengan istilah glaukoma (glaukoma sekunder). Jika dibiarkan lebih lanjut, tekanan dalam bola mata yang tinggi dapat mengakibatkan kerusakan permanen pada syaraf mata yang berujung pada kebutaan. Jika kerusakan syaraf permanen ini sudah terjadi, proses koreksi, operasi atau pengobatan tidak dapat membuahkan hasil yang optimal.
Picture
Picture

Bagaimanakah penanganan dan pengobatan katarak?

Tindakan yang dapat dilakukan untuk menangani penyakit katarak adalah dengan mengganti lensa lama yang rusak dengan lensa baru - Intra Ocular Lens (IOL). Proses penggantian lensa tersebut dapat dikerjakan dengan beberapa teknik, yakni:
1. Intracapsular caratact extraction (ICCE)
Teknik ini dilakukan untuk mengangkat lensa lama yang rusak dan juga bagian yang terkait (seperti kapsula posterior) dan menggantinya dengan lensa yang baru melalui teknik pembedahan dalam mata (intra capsular). Karena prosedur ini menggunakan teknik pembedahan konvensional, pasien memiliki kemungkinan yang lebih tinggi utuk mengalami komplikasi seperti infeksi pascaoperasi, komplikasi pada jahitan, malposisi lensa, dan sebagainya. Prosedur ini sudah banyak ditinggalkan.
2. Extracapsular cataract extraction (ECCE)
Teknik ini hampir serupa dengan teknik sebelumnya dimana proses ekstraksi lensa dilakukan melalui lokasi kapsula anterior mata tanpa mengganggu lapisan belakang kapsula. Teknik ini tetap memiliki komplikasi pasca operasi walaupun lebih sedikit dibandingkan dengan teknik sebelumnya.
3. Phacoemulsification (Phaco)
Teknik penanganan katarak terbaru ini menggunakan gelombang ultrasonic untuk proses ekstraksi lensa dengan menggunakan alat khusus yang berukulan yang relatif kecil. Adapun keunggulan dari teknik ini adalah: proses pengerjaan yang cepat (± 15 menit), luka yang relatif kecil (± 2 mm) , tidak memerlukan jahitan, pasien dapat langsung pulang setelah operasi, mengurangi nyeri dan mempercepat masa penyembuhan pasca operasi.
Picture

Lalu, bagaimana selanjutnya?

Setelah kita mengetahui mengenai apa itu katarak, penyebab, gejala / tanda, dan pengobatannya, maka langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah untuk melakukan deteksi dini terhadap diri sendiri atau keluarga atau teman. Jika ada gejala atau tanda katarak yang dialami, segeralah periksa ke dokter spesialis mata yang terdapat di rumah sakit yang sudah terakreditasi dan memiliki fasilitas penanganan katarak. 

RSU Bhakti Rahayu Denpasar merupakan rumah sakit yang terakreditasi Komisi Akreditasi Rumah Sakit Nasional yang memiliki tim khusus dalam penanganan masalah kesehatan mata Anda, keluarga, maupun teman terdekat. Berbekal pengalaman bertahun - tahun dan teknologi diagnosa dan peralatan operasi mutakhir, tim dokter spesialis mata RSU Bhakti Rahayu  dapat mendeteksi tanda - tanda katarak dengan cepat dan dapat melakukan penanganan secara tepat dengan teknik terbaru (Phaco).

Sayangi mata Anda, sayangi diri Anda. 
Picture
Picture
Picture

Referensi

  • Congdon N, Vingerling JR, Klein BE, West S, Friedman DS, Kempen J, et al. Prevalence of cataract and pseudophakia/aphakia among adults in the United States. Arch Ophthalmol. 2004 Apr. 122(4):487-94. 
  • You QS, Xu L, Yang H, Wang YX, Jonas JB. Five-Year Incidence of Visual Impairment and Blindness in Adult Chinese The Beijing Eye Study. Ophthalmology. 2011 Jan 4. 
  • Liang YB, Friedman DS, Wong TY, Zhan SY, Sun LP, Wang JJ. Prevalence and causes of low vision and blindness in a rural chinese adult population: the Handan Eye Study. Ophthalmology. 2008 Nov. 115(11):1965-72. 
  • Maberley DA, Hollands H. The prevalence of low vision and blindness in Canada. Eye(Lond). 2006/03. 20(3):341-6.
  • Iwase A, Araie M, Tomidokoro A, Yamamoto T, Shimizu H, Kitazawa Y. Prevalence and causes of low vision and blindness in a Japanese adult population: the Tajimi Study. Ophthalmology. 2006 Aug. 113(8):1354-62. 
  • Buch H, Vinding T, Nielsen NV. Prevalence and causes of visual impairment according to World Health Organization and United States criteria in an aged, urban Scandinavian population: the Copenhagen City Eye Study. Ophthalmology. 2001 Dec. 108(12):2347-57. 
  • Limburg H, Barria von-Bischhoffshausen F, Gomez P, Silva JC, Foster A. Review of recent surveys on blindness and visual impairment in Latin America. Br J Ophthalmol. 2008 Mar. 92(3):315-9. 
  • Murthy GV, Vashist P, John N, Pokharel G, Ellwein LB. Prevelence and causes of visual impairment and blindness in older adults in an area of India with a high cataract surgical rate. Ophthalmic Epidemiol. 2010 Aug. 17(4):185-95. 
Comments

    Artikel Kesehatan

    Artikel Kesehatan yang diupdate secara berkala sebaga sarana edukasi promosi kesehatan bagi masyarakat,

    Archives

    December 2022
    March 2020
    January 2020
    December 2019
    January 2019
    November 2018
    August 2018
    June 2018
    May 2018
    April 2018
    March 2018
    February 2018
    September 2017
    August 2017
    July 2017
    June 2017
    May 2017
    April 2017

    Kategori

    All

AKSES CEPAT

Tentang Kami
Layanan
Jadwal dokter
Rawat Inap
Berita dan Artikel

Hubungi Kami
Internal

Kolom pencarian

Masukan kata kunci Anda pada kolom pencarian dibawah ini.

Butuh BANTUAN?

Hubungi Customer Service Kami
TELEPON
StarCo © COPYRIGHT 2017. ALL RIGHTS RESERVED.
  • Beranda
  • Tentang Kami
    • Galeri Kegiatan
    • Kalender Kegiatan
  • Layanan
    • Pelayanan Spesialis >
      • Jadwal Dokter Spesialis
    • Pelayanan Gawat Darurat
    • Pelayanan Kamar Operasi
    • Persalinan dan Perawatan Bayi
    • Pelayanan Intensif
    • Rawat Inap
    • Lab/Radiologi/MCU
    • Apotek / Farmasi
    • Asuransi
  • Berita
    • Artikel Kesehatan
    • Jurnal Kedokteran
  • Info
  • Hubungi Kami
    • Lowongan Kerja