Disusun oleh: Komite Keperawatan Rumah Sakit Bhakti Rahayu Denpasar Apa itu Demam Berdarah atau Demam Dengue?Demam berdarah atau demam dengue yang disingkat dengan istilah DBD adalah infeksi yang disebabkan oleh virus dengue. Beberapa jenis nyamuk menularkan (atau menyebarkan) virus dengue. Demam dengue juga disebut sebagai "breakbone fever" atau "bonebreak fever" (demam sendi) karena dapat menyebabkan penderitanya mengalami nyeri hebat pada sendi seakan-akan tulang mereka patah. Terdapat empat jenis virus dengue. Apabila seseorang telah terinfeksi satu jenis virus, biasanya dia menjadi kebal terhadap jenis tersebut seumur hidupnya. Namun, dia hanya akan terlindung dari tiga jenis virus lainnya dalam waktu singkat. Jika kemudian dia terkena satu dari tiga jenis virus tersebut, dia mungkin akan mengalami masalah yang serius. Orang-orang dapat melindungi diri mereka dari nyamuk dan meminimalkan jumlah gigitan nyamuk. Para ilmuwan juga menganjurkan untuk memperkecil habitat nyamuk dan mengurangi jumlah nyamuk yang ada. Apabila seseorang terkena demam dengue, biasanya dia dapat pulih hanya dengan meminum cukup cairan, selama penyakitnya tersebut masih ringan atau tidak parah. Jika seseorang mengalami kasus yang lebih parah, dia mungkin memerlukan cairan infus (cairan yang dimasukkan melalui vena, menggunakan jarum dan pipa infus), atau transfusi darah (diberikan darah dari orang lain). Penyebab Demam DengueDemam dengue disebabkan oleh virus dengue. Dalam sistem ilmiah yang menamakan dan mengklasifikasikan virus, virus dengue tersebut merupakan bagian dari famili Flaviviridae dan genus Flavivirus. Faktor Resiko Demam BerdarahDemam berdarah dapat dipicu oleh faktor risiko tertentu. Beberapa faktor risiko demam berdarah, yaitu:
Penularan Demam DengueDengue virus ditularkan (atau disebarkan) sebagian besar oleh nyamuk Aedes, khususnya tipe nyamuk Aedes aegypti. Nyamuk ini biasanya hidup di antara garis lintang 35° Utara dan 35° Selatan, di bawah ketinggian 1000 m. Nyamuk-nyamuk tersebut lebih sering menggigit pada siang hari. Satu gigitan dapat menginfeksi manusia. Tanda WaspadaTanda dan gejala umumnya timbul 4-7 hari sejak gigitan nyamuk, dan dapat berlangsung selama 10 hari. Beberapa gejala demam berdarah, yaitu:
Cara Pencegahan Demam Berdarah1. Menguras bak mandi seminggu sekali Genangan air merupakan tempat bagi nyamuk Aedes aegypti berkembang biak. Nyamuk betina pertama-tama akan bertelur pada dinding bak yang terisi air. Larva nyamuk yang menetas dari telur kemudian akan mendapat makanan dari mikroorganisme di sekitarnya. Seiring waktu, larva nyamuk akan tumbuh menjadi nyamuk dewasa. Keseluruhan siklus ini berlangsung selama 8–10 hari dalam suhu ruang. Maka, menguras dan membersihkan bak mandi minimal seminggu sekali adalah cara pencegahan DBD yang paling utama. Kebiasaan ini dapat memutus siklus hidup nyamuk Aedes aegypti. 2. Bersihkan juga wadah penampung air lainnya Jangan hanya berhenti sampai di kamar mandi. Menguras dan membersihkan berbagai wadah lain di rumah yang menampung air juga diperlukan. Perabotan seperti baskom, kaleng, vas atau pot bunga, ember, dan lain sebagainya dapat menjadi sarang bagi nyamuk jika tidak rajin dikuras. Biasakanlah menguras wadah-wadah air tersebut setidaknya dua kali seminggu sebagai langkah pencegahan demam berdarah di rumah. Setelah itu, tutup rapat wadah yang kemungkinan bisa menjadi sarang nyamuk. Buang wadah-wadah yang sudah usang dan tidak terpakai agar tidak jadi tempat genangan air. 3. Pasang kasa dan kelambu nyamuk Untuk mencegah nyamuk DBD masuk ke dalam rumah, memasang kasa pada setiap lubang ventilasi dan jendela. Kasa nyamuk ada berbagai macam, ada yang terbuat dari kawat, magnet, bahkan sampai jaring-jaring rapat yang tipis namun kuat menghalau masuknya nyamuk dari luar. Pencegahan demam berdarah juga perlu dilakukan dengan memasang kelambu di kamar tidur. Anda dapat memasang kelambu mengelilingi ranjang Anda atau menutupi ranjang bayi. 4. Jangan menumpuk atau menggantung baju terlalu lama Cara berikutnya dalam pencegahan DBD yaitu jangan menunda-nunda melipat cucian dan membiarkannya menumpuk, jangan menggantung pakaian di balik pintu atau menumpukkan cucian kotor. Kebiasaan ini sebagai langkah pencegahan DBD karena membiarkan baju menumpuk atau tergantung begitu lama dapat menjadi tempat favorit untuk dihinggapi nyamuk. Hal ini dikarenakan nyamuk menyukai aroma tubuh manusia. Jika memang harus menyimpan kembali baju yang baru dipakai, lipat kemudian simpan pada tempat yang bersih dan tertutup. 5. Gunakan lotion atau krim anti nyamuk Lindungi diri dengan mengoleskan losion anti nyamuk setiap kali akan bepergian keluar rumah atau ke tempat terbuka. Pilih losion yang mengandung ekstrak serai, lavender, geranium, lemon balm, atau peppermint yang sudah terbukti tidak disukai nyamuk. Sebuah penelitian di India menyebutkan mengoleskan minyak daun peppermint terbukti dapat membuat nyamuk menghindar. Ikuti petunjuk pemakaian yang tertera pada label kemasan. Oleskan krim terutama pada bagian tubuh yang tidak tertutupi pakaian. Jangan mengoleskan krim anti nyamuk pada kulit yang tertutup pakaian. Jika Anda juga menggunakan tabir surya atau sunscreen, oleskan tabir surya terlebih dahulu baru lotion anti nyamuk. Namun, sebaiknya tetap lindungi tubuh dengan krim anti nyamuk meski Anda sedang di rumah. Kemudian oleskan lagi menjelang waktu tidur karena nyamuk demam berdarah aktif sepanjang malam. Prinsipnya, sering-sering mengoleskan krim berulang kali sepanjang hari di mana pun Anda berada. Oleskan ulang sesuai petunjuk di kemasan, misalnya ada yang harus diulang setiap 3 jam sekali. Tips menggunakan lotion anti nyamuk
6. Gunakan pakaian tertutup saat keluar rumah Nyamuk lebih rentan menggigit pada malam hari. Maka sebagai cara pencegahan DBD dari diri sendiri, kenakanlah pakaian panjang yang menutupi kulit. Baik itu ketika berada di rumah maupun saat keluar rumah di malam hari. Agar pencegahan demam berdarah lebih efektif, semprotkan dulu obat permethrin pada sepatu, celana/rok, kaos kaki, dan pakaian. Permethrin adalah obat yang mampu melumpuhkan dan membunuh tungau, termasuk nyamuk. Penting! Gunakan permethrin sesuai petunjuk pemakaian yang tertera di label kemasan. Jangan langsung semprotkan permethrin pada kulit. 7. Fogging Selain rutin melindungi rumah pakai obat nyamuk semprot atau obat nyamuk bakar, penting juga untuk membiasakan kegiatan fogging. Fogging adalah cara pencegahan demam berdarah (DBD) secara massal dengan penyemprotan obat nyamuk yang mampu menjangkau area lebih luas. Pencegahan demam berdarah (DBD) dengan fogging biasanya dilakukan ketika masuk musim pancaroba atau ketika angka kasus demam berdarah di daerah mulai meningkat. Obat fogging mengandung zat kimia piretroid sintetis (insektisida) yang dilarutkan dengan air, kemudian diuapkan menjadi kabut asap. Asap fogging dapat menyebar cepat ke pelosok bangunan dan dapat cepat membunuh nyamuk serta jentik-jentiknya. Maka itu, setiap penghuni rumah wajib membiarkan semua pintu dan jendela rumah mereka terbuka selama fogging berlangsung. Dilakukan dengan tepat, fogging tidak akan berisiko pada kesehatan. Namun agar tidak terlalu banyak menghirup asap, sebaiknya gunakan masker atau “evakuasi” dulu ke tempat terbuka dengan aliran udara lancar. Fogging paling baik dijadwalkan pada sekitar pukul 5.30-7.30 pagi atau 4.30-6.30 malam. Waktu tersebut adalah saat nyamuk demam berdarah sedang aktif keluar dari sarangnya. 8. Pangkas dan bersihkan tanaman liar di pekarangan rumah Pekarangan hijau dan penuh bunga memang membuat penampilan rumah makin cantik dan apik. Namun, Anda harus rajin-rajin merawatnya agar tidak malah jadi sarang nyamuk. Rerumputan lebat dan kumpulan ilalang liar yang tidak terawat dapat menjadi sarang nyamuk tersembunyi. Terlebih ketika di musim hujan, tidak semua airnya terserap ke dalam tanah. Kadang masih ada sisa-sisa genangan air yang bersembunyi di antara tanaman yang tumbuh liar. Nah, di sinilah nyamuk akan bebas berkembang biak menelurkan ribuan jentiknya. Babat rata dan rapikan perkarangan atau tanaman liar di sekitar rumah. Jangan lupa juga untuk menguras setiap pot dan tutup lubang-lubang genangan, ratakan dengan tanah. 9. Hias rumah dengan tanaman anti nyamuk alami Selain yang sudah disebut di atas, Anda dapat memanfaatkan alternatif alami lainnya sebagai cara pencegahan demam berdarah (DBD) di rumah. Misalnya, menghias interior rumah dengan tanaman pengusir nyamuk seperti serai wangi, bunga lavender, daun peppermint, dan bunga geranium (tapak dara). Bahkan beberapa tanaman tersebut juga kerap diolah sebagai bahan utama dalam pembuatan obat nyamuk komersil. Lavender, misalnya, mengandung zat aktif linalool dan lynalyl asetat yang terbukti tidak disukai nyamuk. Letakkan pot-pot kecil berisi tanaman tersebut di lokasi yang strategis, misalnya pojokan rumah, di dekat jendela, atau pintu-pintu masuk. Anda bisa juga menanam sebagiannya lagi di pekarangan rumah untuk menghalau nyamuk berkeliaran di luar. Terutama untuk jenis tanaman yang tidak bisa dipelihara dalam pot, seperti serai dan lemon balm. Cara lainnya adalah dengan memasang lilin aromaterapi dengan wewangian dari tanaman pengusir nyamuk tersebut. Satu varian aromaterapi yang populer dipakai untuk mengusir nyamuk adalah lilin atau dupa geranium (geraniol). Lilin atau dupa aromaterapi yang mengandung geraniol dilaporkan lebih efektif daripada obat nyamuk berbahan citronella. Nyalakan lilin aromaterapi pada malam hari. Namun perlu diingat, berbagai bahan alami ini belum terbukti 100% aman dan efektif sebagai pencegahan demam berdarah (DBD) untuk semua orang. Maka sebaiknya Anda tetap prioritaskan menggunakan produk obat antinyamuk komersil yang memang telah teruji pasti. 10. Vaksin DBD
Jika semua cara pencegahan di atas sudah semua Anda lakukan tapi masih takut akan risiko DBD, dapatkan vaksin dengue di klinik atau rumah sakit terdekat. Tidak banyak yang tahu bahwa sebenarnya vaksin dengue sudah lama ada di Indonesia. Vaksin dengue pun juga sudah disetujui oleh BPOM RI. Vaksin diberikan sebanyak 3 kali dengan jarak antar pemberian dosis per 6 bulan. Badan Kesehatan Dunia (WHO) menegaskan vaksin dengue sebagai cara pencegahan demam berdarah sudah dapat diberikan pada orang-orang yang berusia 9-45 tahun. Namun berdasarkan penelitian, vaksin dengue akan paling manjur jika mulai diberikan pada anak berusia 9-16 tahun. Saat ini terdapat 10 negara di dunia yang telah menyetujui penggunaan vaksin dengue selain Indonesia, yaitu Filipina, Vietnam, Thailand, Malaysia, Brazil, Puerto Rico, Meksiko, Honduras, dan Kolombia. |
Artikel KesehatanArtikel Kesehatan yang diupdate secara berkala sebaga sarana edukasi promosi kesehatan bagi masyarakat, Archives
December 2022
Kategori |
AKSES CEPAT |
Kolom pencarian
|
Butuh BANTUAN?
Hubungi Customer Service Kami
StarCo © COPYRIGHT 2017. ALL RIGHTS RESERVED.
|